Jakarta—Tren wisata kini bukan hanya jalan-jalan, tapi sekaligus sebagai arena pembelajaran. Inilah yang ditawarkan Villa Tani dengan konsep wisata pertanian one stop workshop and learning center.
Dengan tagline ‘From Farm to The Table’, Villa Tani merupakan sebuah harapan agar bisa lebih luas lagi menginspirasi. Tidak hanya menjadi sebuah workshop bagi yang ingin belajar soal pertanian mulai dari pembibitan hingga memanen, tapi juga bisa menikmati hasilnya langsung melalui Villa Resto.
“Villa Tani sendiri muncul dari inspirasi Villa Ternak. Kalau dulu Villa Ternak sebagai learning center peternakan dan pertanian hanya sebagai sub dari peternakan tersebut, sekarang mau saya buatkan khusus, learning center untuk pertanian,” kata Hari Bowo S.Si, Owner Villa Tani Indonesia (VTI).
Bowo mengungkapkan, VTI mengembangkan beberapa jenis tanaman seperti sayur-sayuran dan hortikultura. Untuk mengisi kegiatan soft launching VTI, pihaknya menggelar pelatihan kewirausahaan jahe merah.
Melalui program pelatihan yang rencananya akan digelar setiap satu minggu sekali itu, Bowo ingin mengajak masyarakat untuk gemar bertani dengan cara yang mudah. “Itu yang jangka pendek, namun kita juga kasih value yang untuk jangka panjang dan menengah juga kita kasih,” katanya.
Bowo mencontohkan, pelatihan yang dilakukan seperti menanam buah dan kopi dengan konsep yang mudah, seperti menanam buah di dalam pot. Dengan demikian, usai mengikuti pelatihan bisa melakukan aktivitas di rumah masing-masing dengan tidak melakukan kesalahan yang sama sesuai cara yang diajarkan.
Ke depan Bowo mengungkapkan, VTI akan membuat sebua arena camping di lahan seluas 1,5 ha. Diharapkan adanya lokasi camping, masyarakat bisa menikmati suasana alam, sekaligus suasana pertanian.
“Camping ground itu bukan hanya kita setting untuk milenial, tapi juga untuk family camping. Sehingga bisa menjadi alternatif tempat wisata melepaskan penat dari kesibukan dan rutinitas, sehingga tidak perlu jauh-jauh ke puncak, ke Lembang, atau ke tempat dengan nuansa alam lainnya,” tuturnya.
Ke depan, pihaknya juga berencana untuk membangun sektor wisata edukasi lainnya, seperti perikanan, area bermain atau outbond center, pesta kebun, dan wahana air seperti waterboom, namun dengan konsep natural.
Bowo juga berharap, dengan adanya Villa Ternak dan Villa Tani, bisa menjadi stimulus untuk memunculkan wirausaha baru di kawasan Cikerai dengan modal yang terjangkau.
“Apa yang kami bangun di sini ke depan, seperti Villa Resto, Villa Buah, Villa Asri, Villapreneur, yang otomatis menopang salah satu sektor bisnis kita, yaitu Villa Qurban dan Villa Aqiqah,” tuturnya.
Desa Cikerai berada di Kecamatan Cibeber yang berjarak 8 km dari Jalan Lingkar Selatan Cilegon. Dari Jakarta, gunakan Tol Merak dan keluar di Cilegon Timur.
Assalamualaikum Bismillah Pernah mendengar istilah Kota Baja? Kalau pernah pasti pernah dengar Kota Cilegon. Kota yang memang sempat dikenal dengan produksi bajanya di dalam hingga luar negeri. Sekadar informasi, aku dilahirkan di kota ini. Kota yang penuh dengan pabrik dan industri. Kota yang jarang sekali hujan dan banyak nyamuknya. Sampai-sampai sudah jadi kebiasaan ibuku untuk menyemprot kamar dengan cairan anti nyamuk agar dapat tidur dengan pulas. Itu dahulu. Sejak aku lahir hingga SMA akhir 2006. Entah sekarang bagaimana kota ini bentuknya, karena sejak bekerja tahun 2011, aku sudah jarang menyambangi kota ini. Ditambah Bapakku yang memutuskan pulang ke kampung halaman di Sukabumi pascapensiun dari pabrik listrik di Cilegon. Apa memang nggak ada yang menarik sama sekali dari Cilegon? Atau mungkin karena aku anak yang ‘terpaksa’ main di rumah saja? Cilegon hanya seputar 21 Ramayana, Supermall, KJ dan KCC. Selebihnya? Hanya sekolah, sekolah dan sekolah. Itu pun cuma tahu Kapling Cilegon karena kompleks sekolahku di sana. Ah, betapa muramnya dulu masa remajaku, hehehe. Well, konon katanya Cilegon sudah banyak berubah. Sudah ada taman kota di samping Polres Cilegon sebagai tempat menghilangkan kepenatan kota industri ini. Dan ternyata, ada satu objek wisata baru yang berlokasi di perbatasan Serang dan Cilegon, namanya Villa Ternak Cikerai.
Hebatnya, pemilik wisata edukasi ini adalah kakak kelas sewaktu SMA dan juga semasa kuliah di IPB, Kak Hari Bowo. Wuahh keren banget!! Karena setahuku dahulu Kak Bowo ini jurusan Kimia saat kuliah dan kini membuat wisata edukasi yang sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar dengan Villa Ternak Cikerai di Cilegon. Untuk menuju Villa Ternak Cikerai sebenarnya mudah, hanya tidak dilalui angkutan umum saja. Untuk menuju Villa Ternak Cikerai via tol bisa keluar tol Cilegon Timur kemudian ambil jalan ke arah lingkar Selatan. Terus jalan sejauh 3 km setelah pom bensin ada perempatan ambil kiri dan menanjak 7 km arah Cikerai. Meski belum ada angkutan umum, jalanan sudah di cor sehingga nggak perlu khawatir jika berwisata ke Villa Ternak Cikerai. Sementara bagi pengunjung dari arah PCI bisa masuk lewat Lapas Cikerai. Adapun dari arah Ciwandan atau Anyer dapat mengikuti jalan menuju SMAN 3 Kota Cilegon. Lokasinya sendiri tidak jauh dari SMPN 8 Kota Cilegon.
Aku berkesempatan untuk bertanya langsung ke pemiliknya Villa Ternak Cikerai nih. Menurut Kak Bowo, pendirian Villa Ternak Cikerai ini berawal dari peternakan sapi kurban yang sudah dijalankannya sejak 2010. Karena respons masyarakat bagus, muncullah ide untuk membuat wisata edukasi ternak sekaligus pengembangan masyarakat sekitar. Dengan pembangunan Villa Ternak Cikerai, diharapkan dapat meningkatkan softskill warga dan menjadi alternatif edukasi wisata ternak di kota yang mainstreamnya kota industri. Berbekal tabungan tanahnya di Cikerai, Kak Bowo akhirnya memulai pembangunan Villa Ternak Cikerai mulai Oktober 2016. Setelah rampung, Villa Ternak Cikerai kemudian diluncurkan pada awal Januari 2017. Kini, Villa Ternak Cikerai tak hanya menjadi edukasi ternak tapi menjadi tempat wisata. Pemilihan lokasi di Cikerai bukan tanpa maksud dan tujuan. Nyatanya, Cikerai adalah satu-satunya wilayah lahan hijau yang tersisa di Cilegon. Kalau Cikerai habis dipakai pusat industri misalnya, maka habislah lahan hijau di Cilegon. Maka, menurut beliau, dipilihkan Cikerai sebagai farm yang ideal. Lantas, apa yang bisa kita dapatkan di Villa Ternak Cikerai?
Membawa anak-anak ke Villa Ternak Cikerai sebagai salah satu edukasi mengenai peternakan. Tak hanya anak-anak, mahasiswa dan umum pun bisa belajar mengenai bisnis peternakan di sini. Villa Ternak Cikerai ini dibagi jadi beberapa area. Pertama Villa Ternak, di dalamnya terdapat edukasi beternak sapi, kambing, kelinci, ayam, burung dara dan angsa.
Kedua, Villa Resto. Di area ini kita bisa menikmati kuliner khas olahan ternak seperti susu, yoghurt dan lainnya. Oiya di bulan Ramadhan, Villa Ternak Cikerai tetap buka loh, bahkan ada paket untuk buka puasa bersama di villa restonya.
Sementara di area ketiga, Villa Adventure akan disediakan camping ground, outbond, memanah dan lain-lain. Oiya, ada sungai yang membelah Villa Ternak Cikerai loh, seru juga bisa foto-foto di sini.
Untuk tiket masuk ke Villa Ternak Cikerai cukup murah. Untuk pengunjung dengan mengendarai motor, cukup membayar Rp 25.000 saja. Tiket sebesar ini dapat free satu cup susu atau air mineral, paket pakan ternak, goody bag Villa Ternak dan juga free parkir. Sementara untuk tiket mobil hanya Rp 35.000 saja. Kurang apa lagi coba, jadi mupeng maeen kemari..
Villa Ternak Cikerai sendiri menyediakan pemandu yang bisa memudahkan pengunjung untuk berkeliling. Selain itu, anak-anak bisa langsung berlatih memerah susu kambing. Tak hanya itu, dengan pemandangan menghadap dua gunung mancak, Villa Ternak Cikerai sangat asri dan sejuk. Sebagian besar pengunjung adalah sekolah-sekolah yang ingin melihat secara langsung edukasi ternak. Setiap harinya sekitar 100-200 pengunjung datang ke Villa Ternak Cikerai. Sementara di akhir pekan atau hari libur, pengunjung mencapai 1.000-1.200 orang.
Kak Bowo menargetkan agar Villa Ternak Cikerai jadi motor kampung wisata di Cilegon. Selain itu, ia berharap agar kehadiran Villa Ternak Cikerai mampu memberdayakan masyarakat sekitar dengan peningkatan soft skill mereka. Oiya, kalau mau tahu info lebih jauh mengenai Villa Ternak Cikerai bisa kunjungi Faceboook dan Instagram dengan nama Villa Ternak Cikerai. Teman-teman yang berlokasi di Cilegon dan sekitarnya, wajib main yuk kesini dengan keluarga. Karena selain bermain, anak-anak bisa belajar mengenai dunia hewan dan peternakan. Di bawah ini aku sertakan video Villa Ternak Cikerai, sila disimak ya sahabat..
Fakta Banten Online punya jawabannya. Berjarak hanya sekitar 8 KM saja dari Jalan Lingkar Selatan (JLS), kawan sudah bisa menikmati pemandangan perbukitan dan hamparan hijau pepohonan.
Villa Ternak Cikerai nama tempatnya, berada di perbatasan antara Kota Cilegon dan Kabupaten Serang, destinasi baru tempat bersantai keluarga ini memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki tempat wisata lainnya di Banten.
Pengunjung bisa memberi makan ternak seperti ayam, burung, sapi, kambing dan ikan bahkan jika beruntung sahabat juga bisa ikut memerah susu kambing etawa atau sapi, yang hanya bisa dilakukan pada Pukul 9 hingga 10 pagi setiap harinya, dan bisa langsung menikmatinya.
Tempatnya sendiri berlokasi di Kampung Pasir Angin, Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Dikatakan Syifa, pengelola Villa Ternak Cikerai, disini menawarkan wisata pertanian dan jelajah alam yang cocok buat si kecil.
Meski baru dibuka pada awal Januari 2017 lalu, tempat wisata ini sudah ramai dikunjungi tamu-tamu, bahkanada pengunjung dari luar Kota Cilegon.
“Banyak tamu banyak lokal rombongan anak TK dari Bogor Jakarta juga ada yang pernah kesini,” ungkapnya.
Sementara untuk menuju ke Villa Ternak Cikerai ini cukup mudah, ada dua pintu masuk yang bisa digunakan, jika sahabat dari PCI bisa masuk lewat Lapas Cikerai, namun jika dari arah Ciwandan atau Anyer bisa masuk lewat jalan menuju SMAN 3 Kota Cilegon, dan lokasinya sendiri tidak jauh dari SMPN 8 Kota Cilegon. (*)
Putaran tahun 2010 menjadi awal cerita. Hari Bowo, atau akrab disapa Mas Bowo, bisa dibilang mengawali masa pasca kampus di jalan “nyaman”.
Hari Bowo merupakan Owner Villa Ternak Indonesia sekaligus sebagai alumni Rumah Kepemimpinan angkatan 3 regional Bogor. Sebagai lulusan kampus ternama dan mendapatkan pekerjaan di BUMN, tentu merupakan impian bagi banyak anak muda. Stabilitas di depan mata.
Sayangnya, malah bukan jalan itu yang diambil oleh Mas Bowo.
Lantas, jalan nyaman seperti apa yang dia pilih? “Menjadi peternak,” tegasnya.
Awal Mulai Usaha
Diawali dengan melakukan perawatan dan penggemukan sapi, Mas Bowo mendapat keuntungan sedikit demi sedikit yang nantinya bisa cukup untuk membeli tanah di kawasan Cikerai guna mengembangkan usahanya.
Memberdayakan Pemuda Desa
Sumber tim Villa Ternak Indonesia Diawal merintis hingga memajukan usahanya, Mas Bowo selalu memprioritaskan untuk merekrut anak muda daerah Cikerai supaya bisa tumbuh bersama-sama.
Sebenarnya mudah saja bagi Mas Bowo untuk mengajak kawan-kawannya semasa di kampus untuk menemani dalam mengelola usahanya saat ini. Namun, ia memilih untuk memberdayakan pemuda desa dari daerahnya supaya bisa turut berkarya.
Menurutnya, ini bagian tanggung jawab sosial dengan masyarakat sekitar agar maju bersama.