Taman Wisata Alam Sorong: Pesona Surga Bawah Laut Papua Barat


taman wisata alam sorong

Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) merupakan kawasan konservasi di Provinsi Papua Barat, Indonesia, yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. TWAS menjadi habitat bagi lebih dari 700 spesies karang, 1.500 spesies ikan, dan berbagai spesies mamalia laut seperti lumba-lumba dan dugong.

TWAS memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem laut, menyediakan sumber daya perikanan, dan mendukung industri pariwisata. Salah satu peristiwa sejarah penting dalam perkembangan TWAS adalah penetapannya sebagai kawasan konservasi pada tahun 2004.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang keunikan, manfaat, dan tantangan yang dihadapi Taman Wisata Alam Sorong.

Taman Wisata Alam Sorong

Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) merupakan kawasan konservasi laut di Provinsi Papua Barat yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. TWAS memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem laut, menyediakan sumber daya perikanan, dan mendukung industri pariwisata. Beberapa aspek penting terkait TWAS antara lain:

  • Keanekaragaman hayati
  • Ekosistem laut
  • Sumber daya perikanan
  • Industri pariwisata
  • Konservasi
  • Penelitian
  • Pendidikan
  • Ekonomi lokal
  • Budaya
  • Tantangan pengelolaan

Keanekaragaman hayati TWAS menjadikannya sebagai salah satu kawasan konservasi laut terpenting di Indonesia. Ekosistem laut yang masih terjaga mendukung sumber daya perikanan yang melimpah, menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar. Industri pariwisata juga berkembang pesat di TWAS, terutama untuk kegiatan diving dan snorkeling. Namun, TWAS juga menghadapi berbagai tantangan pengelolaan, seperti penangkapan ikan ilegal, pencemaran laut, dan perubahan iklim.

Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan salah satu aspek terpenting Taman Wisata Alam Sorong (TWAS). Keanekaragaman hayati merujuk pada variasi kehidupan di suatu wilayah, termasuk variasi genetik, spesies, dan ekosistem.

  • Keanekaragaman Spesies

    TWAS memiliki keanekaragaman spesies laut yang sangat tinggi, meliputi lebih dari 700 spesies karang, 1.500 spesies ikan, dan berbagai spesies mamalia laut seperti lumba-lumba dan dugong.

  • Keanekaragaman Genetik

    Setiap spesies di TWAS memiliki keanekaragaman genetik yang tinggi, yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan memastikan kelangsungan hidup spesies.

  • Keanekaragaman Ekosistem

    TWAS memiliki berbagai macam ekosistem laut, seperti terumbu karang, hutan bakau, dan padang lamun. Keanekaragaman ekosistem ini mendukung keanekaragaman spesies dan menyediakan berbagai layanan ekosistem.

  • Keanekaragaman Fungsional

    Spesies yang berbeda di TWAS memiliki peran fungsional yang berbeda dalam ekosistem. Misalnya, karang menyediakan habitat bagi ikan, sementara ikan membantu mengendalikan populasi alga.

Keanekaragaman hayati TWAS sangat penting karena mendukung fungsi ekosistem yang sehat, menyediakan sumber daya alam, dan memiliki nilai estetika dan rekreasi. Konservasi keanekaragaman hayati TWAS sangat penting untuk keberlanjutan kawasan ini dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung padanya.

Ekosistem Laut

Ekosistem laut merupakan bagian penting dari Taman Wisata Alam Sorong (TWAS). Ekosistem laut meliputi seluruh komponen hidup dan tak hidup yang saling berinteraksi di lingkungan laut, membentuk komunitas yang kompleks dan dinamis.

  • Terumbu Karang

    Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem laut yang paling penting di TWAS. Terumbu karang menyediakan habitat bagi lebih dari 25% spesies laut dan menjadi sumber makanan dan perlindungan bagi banyak jenis ikan dan invertebrata.

  • Hutan Bakau

    Hutan bakau merupakan ekosistem pesisir yang didominasi oleh pohon bakau. Hutan bakau berfungsi sebagai tempat pemijahan dan pembesaran ikan, serta berperan penting dalam melindungi garis pantai dari erosi dan gelombang badai.

  • Padang Lamun

    Padang lamun merupakan ekosistem laut yang didominasi oleh tumbuhan berbunga yang hidup di dasar laut. Padang lamun menyediakan makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis ikan dan invertebrata, serta membantu menstabilkan dasar laut dan menyerap karbon dioksida.

  • Rumput Laut

    Rumput laut merupakan jenis alga yang hidup di lingkungan laut. Rumput laut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan digunakan sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan kosmetik. Rumput laut juga berperan penting dalam menjaga kualitas air laut dan menyediakan habitat bagi berbagai jenis organisme.

Keanekaragaman ekosistem laut di TWAS sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas kawasan ini. Ekosistem laut menyediakan sumber daya alam yang berharga, seperti ikan, rumput laut, dan terumbu karang, yang menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Selain itu, ekosistem laut juga memiliki nilai estetika dan rekreasi, menarik wisatawan dari seluruh dunia.

Sumber Daya Perikanan

Sumber daya perikanan merupakan salah satu komponen penting dari Taman Wisata Alam Sorong (TWAS). TWAS memiliki sumber daya perikanan yang melimpah, meliputi berbagai jenis ikan karang, ikan pelagis, dan udang. Sumber daya perikanan ini menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat sekitar dan menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan.

Keberadaan sumber daya perikanan di TWAS tidak terlepas dari kondisi ekosistem laut yang masih terjaga. Terumbu karang yang sehat, hutan bakau yang lebat, dan padang lamun yang luas menyediakan habitat yang ideal bagi berbagai jenis ikan dan invertebrata. Selain itu, TWAS juga memiliki upwelling atau arus naik yang membawa nutrient dari dasar laut ke permukaan, sehingga meningkatkan produktivitas perairan dan mendukung pertumbuhan plankton yang menjadi makanan bagi ikan.

Pengelolaan sumber daya perikanan di TWAS sangat penting untuk memastikan keberlanjutan kawasan ini. Pemerintah dan masyarakat setempat bekerja sama untuk menerapkan berbagai upaya pengelolaan, seperti penetapan zona perlindungan laut, pengaturan alat tangkap, dan edukasi masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik, sumber daya perikanan di TWAS dapat terus dimanfaatkan secara berkelanjutan, sekaligus menjaga kesehatan ekosistem laut.

Sebagai kesimpulan, sumber daya perikanan merupakan komponen penting dari Taman Wisata Alam Sorong yang memberikan manfaat ekonomi dan ekologis. Pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan kawasan ini dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung padanya.

Industri Pariwisata

Industri pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang terkait dengan Taman Wisata Alam Sorong (TWAS). Keindahan alam TWAS, dengan keanekaragaman hayati lautnya yang luar biasa, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.

  • Diving dan Snorkeling

    TWAS memiliki spot diving dan snorkeling yang terkenal, seperti Pulau Doom, Pulau Mioskon, dan Pulau Arborek. Kejernihan air laut dan keanekaragaman terumbu karang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan bawah laut TWAS.

  • Pengamatan Burung

    TWAS juga merupakan habitat bagi berbagai jenis burung, termasuk burung endemik Papua. Pengamatan burung menjadi aktivitas wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin melihat burung-burung langka dan unik.

  • Wisata Budaya

    Selain keindahan alamnya, TWAS juga memiliki kekayaan budaya. Wisatawan dapat mengunjungi desa-desa tradisional di sekitar TWAS untuk belajar tentang budaya dan tradisi masyarakat setempat.

  • Penelitian dan Pendidikan

    TWAS juga menjadi tujuan wisata bagi peneliti dan pelajar. Keanekaragaman hayati TWAS yang tinggi menjadikannya lokasi yang ideal untuk melakukan penelitian dan kegiatan pendidikan di bidang kelautan.

Industri pariwisata di TWAS memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pariwisata menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, pariwisata juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi lingkungan dan budaya.

Konservasi

Konservasi merupakan upaya pelestarian dan perlindungan sumber daya alam, termasuk keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Dalam konteks Taman Wisata Alam Sorong (TWAS), konservasi memiliki peran yang sangat penting.

TWAS memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, dengan lebih dari 700 spesies karang, 1.500 spesies ikan, dan berbagai spesies mamalia laut. Keanekaragaman hayati ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Namun, keanekaragaman hayati ini menghadapi berbagai ancaman, seperti penangkapan ikan berlebihan, pencemaran laut, dan perubahan iklim.

Upaya konservasi di TWAS dilakukan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan ekosistem lautnya. Hal ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti penetapan zona perlindungan laut, pengaturan alat tangkap, dan edukasi masyarakat. Konservasi juga melibatkan penelitian dan monitoring untuk memahami kondisi ekosistem laut dan mengambil langkah-langkah pengelolaan yang tepat.

Konservasi di TWAS tidak hanya bermanfaat untuk melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga mendukung industri pariwisata dan perikanan. Dengan menjaga kesehatan ekosistem laut, TWAS dapat terus menarik wisatawan dan menyediakan sumber daya perikanan yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, konservasi merupakan komponen penting dalam pengelolaan TWAS dan keberlanjutan kawasan ini.

Penelitian

Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data secara sistematis dan objektif untuk memperoleh informasi dan pengetahuan baru. Dalam konteks Taman Wisata Alam Sorong (TWAS), penelitian memiliki peran yang sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan kawasan.

Penelitian di TWAS dilakukan untuk berbagai tujuan, antara lain:

  • Mengidentifikasi dan memantau keanekaragaman hayati;
  • Memahami struktur dan fungsi ekosistem laut;
  • Mengevaluasi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan;
  • Mengembangkan metode pengelolaan yang efektif.

Hasil penelitian di TWAS telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengelolaan kawasan. Misalnya, penelitian tentang keanekaragaman hayati telah membantu mengidentifikasi spesies-spesies langka dan terancam punah, sehingga dapat dilakukan upaya konservasi yang lebih terarah. Penelitian tentang dampak aktivitas penangkapan ikan juga telah mendorong penerapan peraturan penangkapan ikan yang lebih ketat untuk menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan.

Selain itu, penelitian juga menjadi dasar pengembangan program pendidikan dan penyuluhan masyarakat. Dengan memahami kondisi lingkungan dan ancaman yang dihadapinya, masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya konservasi TWAS. Oleh karena itu, penelitian merupakan komponen penting dalam pengelolaan TWAS yang berkelanjutan.

Pendidikan

Pendidikan merupakan aspek penting dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Sorong (TWAS). Melalui pendidikan, masyarakat dapat memahami nilai-nilai konservasi dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian TWAS.

  • Edukasi Konservasi

    Edukasi konservasi bertujuan untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem laut. Kegiatan edukasi dapat dilakukan melalui penyuluhan, kampanye media, dan program kunjungan ke TWAS.

  • Penelitian dan Monitoring

    Penelitian dan monitoring merupakan kegiatan penting untuk mengumpulkan data dan informasi tentang kondisi lingkungan TWAS. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan kawasan dan penyusunan program edukasi.

  • Pengembangan Kapasitas

    Pengembangan kapasitas dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam bidang konservasi. Kegiatan pengembangan kapasitas dapat berupa pelatihan, workshop, dan pertukaran pengalaman dengan kawasan konservasi lainnya.

  • Pariwisata Berbasis Edukasi

    Pariwisata berbasis edukasi merupakan kegiatan pariwisata yang menekankan pada aspek edukasi dan pembelajaran. Melalui pariwisata berbasis edukasi, wisatawan dapat memperoleh pengetahuan tentang keanekaragaman hayati dan konservasi TWAS.

Dengan meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat, pengelolaan TWAS dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Masyarakat yang terdidik akan lebih menghargai dan menjaga kelestarian TWAS sebagai warisan alam yang sangat berharga.

Ekonomi Lokal

Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) memiliki peran penting dalam perekonomian lokal masyarakat di sekitarnya. Keindahan alam TWAS menjadi daya tarik utama wisatawan, sehingga mendorong pertumbuhan industri pariwisata dan sektor pendukungnya.

  • Pariwisata

    TWAS merupakan destinasi wisata yang populer, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Keindahan alamnya yang masih terjaga, seperti terumbu karang yang beragam dan pantai yang bersih, menjadi daya tarik utama. Pariwisata menciptakan lapangan kerja di sektor jasa, seperti pemandu wisata, penyedia transportasi, dan penginapan.

  • Perikanan

    TWAS memiliki sumber daya perikanan yang melimpah, menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat sekitar. Nelayan tradisional menggunakan teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya perikanan.

  • Kerajinan Tangan

    Keanekaragaman hayati TWAS juga menginspirasi masyarakat untuk membuat kerajinan tangan, seperti aksesoris dari kulit kerang dan patung dari kayu. Kerajinan tangan ini menjadi oleh-oleh khas yang banyak diminati wisatawan.

  • Agrowisata

    Selain wisata alam, TWAS juga menawarkan wisata pertanian. Wisatawan dapat mengunjungi kebun kelapa dan coklat, serta belajar tentang proses pengolahannya. Agrowisata menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat dan sekaligus mempromosikan produk lokal.

Dengan demikian, TWAS memiliki peran penting dalam perekonomian lokal masyarakat di sekitarnya. Pariwisata, perikanan, kerajinan tangan, dan agrowisata menjadi sumber mata pencaharian dan pendapatan masyarakat. Keberlanjutan TWAS sangat penting untuk menjaga keberlangsungan ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Budaya

Budaya merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan Taman Wisata Alam Sorong (TWAS). Budaya masyarakat setempat memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk nilai-nilai konservasi dan praktik pengelolaan kawasan.

  • Tradisi Nelayan

    Masyarakat pesisir di sekitar TWAS memiliki tradisi nelayan yang kuat. Mereka menggunakan teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti pancing dan jaring tradisional. Tradisi ini menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat dan berkontribusi pada konservasi sumber daya perikanan.

  • Upacara Adat

    Masyarakat adat di sekitar TWAS memiliki upacara adat yang terkait dengan laut dan sumber daya alam. Upacara-upacara ini berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menghormati lingkungan.

  • Seni dan Kerajinan

    Keanekaragaman hayati TWAS menginspirasi masyarakat setempat untuk menciptakan karya seni dan kerajinan yang unik. Mereka menggunakan bahan-bahan alami seperti kulit kerang, kayu, dan serat tumbuhan untuk membuat kerajinan tangan, seperti ukiran, anyaman, dan batik.

  • Pariwisata Budaya

    Budaya masyarakat setempat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke TWAS. Wisatawan dapat belajar tentang tradisi nelayan, upacara adat, dan seni budaya setempat. Pariwisata budaya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus mempromosikan pelestarian budaya.

Dengan menghargai dan melestarikan budaya masyarakat setempat, pengelolaan TWAS dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Budaya menjadi jembatan antara masyarakat dan alam, menciptakan ikatan yang kuat dan mendorong praktik pengelolaan yang selaras dengan nilai-nilai konservasi.

Tantangan Pengelolaan

Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) menghadapi berbagai tantangan pengelolaan yang memerlukan perhatian dan penanganan yang tepat. Tantangan-tantangan ini dapat memengaruhi kelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem laut TWAS, serta berdampak pada mata pencaharian masyarakat sekitar.

Salah satu tantangan utama adalah penangkapan ikan berlebihan dan merusak. Teknik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti penggunaan bom dan sianida, dapat merusak terumbu karang dan ekosistem laut lainnya. Selain itu, penangkapan ikan yang berlebihan dapat mengurangi populasi ikan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Tantangan lainnya adalah pencemaran laut. Limbah plastik, limbah industri, dan limbah rumah tangga yang dibuang ke laut dapat mencemari air dan merusak terumbu karang serta ekosistem laut lainnya. Pencemaran laut juga dapat membahayakan kesehatan manusia dan satwa liar.

Perubahan iklim juga menjadi tantangan pengelolaan yang serius bagi TWAS. Peningkatan suhu laut dapat menyebabkan pemutihan karang, di mana karang kehilangan warna dan alga simbiotiknya, sehingga mengancam kelangsungan hidup terumbu karang. Selain itu, perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan pola arus laut dan distribusi spesies laut.

Dengan memahami tantangan pengelolaan yang dihadapi TWAS, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tantangan tersebut dan memastikan kelestarian kawasan ini untuk generasi mendatang.

Tanya Jawab Taman Wisata Alam Sorong

Bagian Tanya Jawab ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan umum dan memberikan klarifikasi mengenai Taman Wisata Alam Sorong (TWAS).

Pertanyaan 1: Di mana lokasi Taman Wisata Alam Sorong?

Jawaban: TWAS terletak di Provinsi Papua Barat, Indonesia, tepatnya di Kabupaten Sorong dan Raja Ampat.

Pertanyaan 2: Apa saja aktivitas wisata yang dapat dilakukan di TWAS?

Jawaban: Aktivitas wisata yang dapat dilakukan di TWAS antara lain diving, snorkeling, pengamatan burung, wisata budaya, dan penelitian.

Pertanyaan 3: Apakah TWAS memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi?

Jawaban: Ya, TWAS memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat tinggi, dengan lebih dari 700 spesies karang, 1.500 spesies ikan, dan berbagai spesies mamalia laut.

Pertanyaan 4: Apa saja tantangan pengelolaan yang dihadapi TWAS?

Jawaban: Tantangan pengelolaan TWAS meliputi penangkapan ikan berlebihan, pencemaran laut, dan perubahan iklim.

Pertanyaan 5: Bagaimana cara melindungi TWAS dari berbagai ancaman?

Jawaban: TWAS dilindungi melalui berbagai upaya, seperti penetapan zona perlindungan laut, pengaturan alat tangkap, edukasi masyarakat, dan penelitian.

Pertanyaan 6: Apa peran TWAS bagi masyarakat sekitar?

Jawaban: TWAS memiliki peran penting dalam perekonomian lokal masyarakat sekitar, terutama melalui sektor pariwisata dan perikanan.

Dengan memahami informasi yang disajikan dalam Tanya Jawab ini, diharapkan masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi Taman Wisata Alam Sorong.

Artikel selanjutnya akan membahas lebih dalam tentang potensi dan tantangan pengelolaan TWAS di masa depan.

Tips Mengelola Taman Wisata Alam Sorong

Bagian Tips ini memberikan panduan praktis untuk mengelola Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) secara efektif dan berkelanjutan.

Tip 1: Penegakan Hukum yang Ketat

Menerapkan dan menegakkan peraturan secara ketat untuk mencegah penangkapan ikan berlebihan, penggunaan bom ikan, dan aktivitas merusak lainnya.

Tip 2: Pemantauan dan Evaluasi Teratur

Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk menilai efektivitas upaya pengelolaan dan membuat penyesuaian yang diperlukan.

Tip 3: Pelibatan Masyarakat

Melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan TWAS, termasuk dalam pengambilan keputusan, pengawasan, dan kegiatan pariwisata.

Tip 4: Pengembangan Kapasitas

Meningkatkan kapasitas staf pengelola dan masyarakat dalam bidang konservasi laut, penegakan hukum, dan pariwisata berkelanjutan.

Tip 5: Kerjasama Antar Lembaga

Membangun kerjasama dengan lembaga terkait, seperti lembaga penelitian, organisasi konservasi, dan otoritas pariwisata, untuk mendukung pengelolaan TWAS.

Tip 6: Pendidikan dan Kesadaran

Melakukan kegiatan pendidikan dan penyadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi TWAS dan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan laut.

Tip 7: Pembiayaan Berkelanjutan

Memastikan pendanaan yang berkelanjutan untuk mendukung upaya pengelolaan TWAS, termasuk biaya operasional, penegakan hukum, dan penelitian.

Dengan menerapkan tips ini, pengelola TWAS dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan kawasan, melindungi keanekaragaman hayati laut, dan memastikan kelestarian TWAS untuk generasi mendatang.

Kesimpulannya, pengelolaan TWAS yang efektif sangat penting untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati laut dan mendukung mata pencaharian masyarakat sekitar. Dengan mengimplementasikan tips yang telah diuraikan, kita dapat memastikan masa depan yang cerah bagi Taman Wisata Alam Sorong.

Kesimpulan

Taman Wisata Alam Sorong (TWAS) memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa dan memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Namun, TWAS menghadapi berbagai tantangan pengelolaan, seperti penangkapan ikan berlebihan, pencemaran laut, dan perubahan iklim. Pengelolaan yang efektif sangat penting untuk menjaga kelestarian TWAS dan memastikan keberlanjutannya.

Semua pihak, mulai dari pemerintah, pengelola kawasan, peneliti, hingga masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama melindungi TWAS. Dengan mengimplementasikan praktik pengelolaan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran masyarakat, kita dapat memastikan bahwa TWAS terus menjadi harta karun laut bagi generasi mendatang.